RSS : Articles / Comments


'Ngaturang Ayah' di Besakih

17.05, Posted by simple, No Comment


Layanan Kesehatan Makin Diminati Warga
Amlapura (Bali Post) -
Hari kedua pelaksanaan pelayanan kesehatan 'Ngayah Sareng Bali TV' di Besakih serangkaian Karya Panca Bali Krama di Pura Besakih diikuti ratusan krama Bali. Sementara pengobatan gratis yang dipusatkan di Pasraman Besakih dikunjungi 160 orang, lebih banyak dari kunjungan sehari sebelumnya. Mereka yang memanfaatkan pelayanan gratis itu; pemangku, prajuru adat, pengurus dinas, masyarakat umum termasuk warga asing yang mengalami kecelakaan. Warga Jerman tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas (jatuh sendiri) ketika jalan menanjak. Atas informasi dari masyarakat, akhirnya ia mendatangi pos pelayanan kesehatan di pasraman tersebut.

Dari 160 warga yang datang, sebagian besar menderita penyakit kulit. Selebihnya, rematik dan rabun. Dokter Sudhana menyebutkan, kurangnya perhatian warga terhadap kebersihan diri dan lingkungan sebagai penyebab utama penyakit kulit seperti koreng. Apalagi, koreng sangat cepat menular melalui kontak pakaian, penggunaan sabun, air dan lainnya yang dilakukan secara bersamaan. 'Biasanya di desa kan satu handuk dipakai bersama sekeluarga. Itu harus dihindari guna memutus menularnya koreng. Begitu juga saat pencucian, harus dilakukan hingga bersih sempurna,' katanya.

Klian Dusun Batumadeg (satu dari delapan dusun di Desa Besakih) Wayan Suweta dan Sekretaris Dusun Ketut Pageh yang juga datang berobat menyebutkan, kesulitan air bersih menjadi salah satu penyebab sulitnya memutus penyakit koreng di wilayahnya. Dari 125 KK, sekitar 50 KK belum mendapat pelayanan air bersih (sambungan PDAM) sehingga mengandalkan air tadah hujan. Yang paling menjadi kekhawatiran adalah penyakit rabun yang menimpa banyak warga. Tak hanya yang berusia tua, juga anak-anak. Gangguan penglihatan ditandai dengan mata merah menahun. 'Beruntung, saat kami membutuhkan pengobatan, ada pelayanan kesehatan gratis. Kalau datang ke rumah sakit, otomatis kami butuh biaya,' sebut Suweta seraya mengaku kemampuan keuangan masyarakatnya sangat rendah.

Dalam kegiatan pelayanan kesehatan ini dokter yang ikut ngaturang ayah di antaranya dr. I Wayan Sudhana, Sp.PD., KGH., dr. Nyoman Astika, Sp.PD. dan dr. Wayan Budiasa (ketiganya dari BaliMed), dr. Made Yasa dari Penta Medika, dr. Made Sukana dan dr. Ni Ketut Srinadi (Bhakti Rahayu) dibantu sejumlah paramedis seperti Ketut Budiman, Parwati dan Utami Karunia (Bhakti Rahayu) serta Apoteker dan Asisten Apoteker Teguh dan Ita, Ranti dan Vina (Apoteker dan Asisten Apoteker KKB). Dalam kegiatan serupa Sabtu (20/2) dan Minggu (21/2) mendatang, sejumlah dokter sudah menyatakan kesiapannya untuk ngayah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selain menjadi pusat pos pelayanan kesehatan selama Karya Panca Bali Krama dan Batara Turun Kabeh, Pasraman Besakih juga akan dijadikan wadah pengembangan generasi muda di desa itu. Di pasraman tersebut, secara bertahap akan dirancang untuk kegiatan pelatihan seperti bahasa Inggris, komputer, internet dan acara dharmatula yang melibatkan generasi muda. 'Saya sangat mendukung Pasraman Besakih menjadi pasraman modern,' ungkap General Manager (GM) Kandatel Bali I Gede Negara yang saat itu juga ngaturang ayah.

'Dukungan yang diberikan tentu berkaitan dengan teknologi informasi (TI) seperti internet. Kesehatan, kan sudah ditangani dokter (rumah sakit). Ya... saya TI-nya saja,' sebutnya. Untuk kegiatan sosial, ia juga sangat mendukung program 'Ngayah Sareng Bali TV' dengan mengerahkan seluruh kekuatan Kandatel, Minggu (22/2) mendatang.

Selain pelayanan kesehatan, acara 'Ngayah Sareng Bali TV' juga diisi bersih-bersih di kawasan Pura Besakih. Acara diawali persembahyangan bersama di Pura Batumadeg dan Penataran Agung Besakih, sebagaimana dilakukan sehari sebelumnya. (bal)

Related Posts by Categories



No Comment