RSS : Articles / Comments


Warga Besakih Banyak Menderita Rematik dan HipertensiAmlapura (Bali Post)

18.16, Posted by simple, 2 Comments


Pengayah ke Pura Besakih terkait karya agung Panca Bali Krama (PBK) dan Bhatara Turun Kabeh (BTK) terus berdatangan dari seluruh penjuru Bali, Sabtu (28/2) kemarin. Demikian juga warga yang sakit dan minta pengobatan ke pos kesehatan Pasraman Bali di Besakih, tetap berdatangan.

Sejumlah dokter dan bidan, kemarin, ngayah memberikan pelayanan di pos Pasraman Bali di Besakih yakni dr. Ayu Witriasih yang juga Kepala Puskesmas II Denpasar Barat, dibantu bidan Desak Novianti dan A.A. Mas Nagapadmi keduanya dari Puskesmas Denbar II. Selain itu, dr. LP Suwastini dari Puskesmas I Denpasar Barat, serta dr. Ni ketut Srinadi, seorang dokter jaga UGD RS Bakti Rahayu, Denpasar.

Dokter Srinadi mengatakan umumnya warga dari Desa Besakih dan sekitarnya yang datang ke pos pengobatan paling banyak menderita penyakit kulit, diikuti rematik dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Banyaknya penderita penyakit kulit diduga akibat di desa itu cuaca kerap lembab, sementara terjadi krisis air bersih sehingga penderita tak rutin mandi dengan sabun. Penderita rematik umumnya mengeluhkan sakit tulang di tiap persendian, diduga akibat suhu udara yang kerap dingin, sementara warga penderita umumnya dari kalangan petani akibat bekerja keras dan kerap berhujan. Sementara orang tua banyak menderita hipertensi, diduga mereka suka minum kopi guna menghangatkan badan di tengah suhu udara Besakih yang dingin.

Selain memberikan pelayanan pengobatan bagi warga desa Besakih dan sekitarnya serta para pemangku, juga tetap digelar ngayah mareresik (bersih-bersih) di sekitar pura. Sementara ratusan pengayah juga membantu lima Ida Pedanda istri selaku tapini. Selain membuat dan mempersiapkan berbagai jenis jajan, juga mulai menganyam klatkat, kulit tipat, pengayang, tamas, penyungsung serta berbagai jenis sampian lainnya.

Kalangan pengayah di antaranya dari Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Denpasar yang berkekuatan 100 orang. Rombongan Yayasan PR Saraswati dipimpin Ir. Bagus Lodji, M.S. terdiri dari kepala SD, SMP, SMA/SMK, dan Unmas. Selain ngayah majejahitan dan membuat klakat, Yayasan PR Saraswati juga madana punia Rp 5 juta dan sembako kepada panitia.

Selain itu, pengayah dari karyawan kantor Keuangan Negara Denpasar sebanyak 35 orang, karyawan BTDC 40 orang, dari Billabong 15 orang. Pihak BTDC juga menyerahkan 10 bak sampah berbahan fiber, tikar serta bibit pohon genitri diterima pihak panitia karya PBK dan BTK. Sementara pihak Billabong menyampaikan dana punia berupa sembako seperti beras, gula pasir, kopi bubuk, dupa, saput untuk pemangku serta uang tunai Rp 1 juta. Sementara SDN 4 Saraswati juga menyampaikan dana punia berupa uang tunai Rp 4.875.000. (013)

Related Posts by Categories



2 Comments

wayan arimawan @ 18 Maret 2009 pukul 01.34

salut deh....

blis nulis "Bali Rage" nya salah. yg bener "Bali Raga" jangan pakai E kurang enak didengar karena yg benar tu pakai A.

Hidup n damai bali selalu

wayan arimawan @ 18 Maret 2009 pukul 01.34

bli nulis "Bali Rage" nya salah. Yang bener Bali Raga Jangan pakai E tapi A...


Hidup n damai selalu buat baliku