RSS : Articles / Comments


Dikeruk dan Dibangun Panggung Terapung

18.56, Posted by simple, No Comment

KAWASAN Danau Buyan kini diincar investor PT Anantara. Investor akan mengeruk danau dan selanjutnya akan dibangun panggung terapung di air. Selain itu, investor akan membuat lintasan untuk tracking dan kebun sayur sebagai green belt di pinggir danau. Atas pemanfaatan tanah dan danau tersebut, investor tidak memberikan pendapatan sepeser pun kepada pemerintah. Sebab, kompensasinya investor membantu mengeruk danau yang telah mengalami pendangkalan.

Demikian terungkap dalam rapat tertutup antara investor PT Anantara dengan Gubernur dan jajarannya di Wiswa Sabha, Jumat (16/1) kemarin. Usai rapat, Gubernur Mangku Pastika menyatakan PT Anantara bersedia membantu menormalisasi kawasan Pancasari khususnya seputar Danau Buyan. Pasalnya, danau tersebut mengalami pendangkalan yang mesti dinormalisasi alias dikeruk. Kawasan Danau Buyan dan sekitarnya akan dinormalisasi sekitar 60 hektar.

'Pengerukan Danau Buyan tersebut akan disertai menata kawasan sekitarnya,' katanya sembari menyebut semua ditata untuk wisata alam dan budaya. Diharapkan masyarakat sekitarnya mendapat pembelajaran teknik pertanian organik. 'Dari pembelajaran tersebut petani sekitarnya akan mendapatkan manfaat dengan kesejahteraan meningkat,' katanya tanpa merinci lebih lanjut.

Selain itu lingkungan yang tercemar di sekitar Danau Buyan oleh limbah domestik akan diusahakan berfungsi seperti semula. Namun, Gubernur Bali menyatakan belum mengambil keputusan apa pun terkait keinginan investor memanfaatkan kawasan Danau Buyan. 'Semuanya masih dikaji,' katanya.

Pengkajian tersebut penting menggingat danau, gunung serta hutan bagi krama Bali harus dijaga kesucian dan kelestariannya. Semua aspek akan dievaluasi dan dikaji, baik sosiologis, agama, yuridis, budaya dan sebagainya. 'Jadi belum ada permohonan izin apa pun terkait keinginan investor memanfaatkan kawasan Danau Buyan,' katanya sembari menegaskan Danau Buyan tak dijual kepada investor.

Lebih-lebih kawasan Danau Buyan hanya masuk ODTW (objek daya tarik wisata), bukan kawasan wisata. Karena itu semua bangunan diusahakan terbuka. Mereka 'menjual' daya tarik hutan yang lestari serta atraksi budaya melalui panggung pertunjukan terbuka di atas air yang dibuat dari rakit-rakit. Sekitar danau akan ditata menjadi semacam green belt -- sabuk hijau -- dengan lintasan tracking untuk memudahkan orang melihat pertunjukan.

Soal dari mana investor mendapatkan uang untuk menata kawasan Danau Buyan, Gubernur Bali menyatakan investor memperoleh uang dari wisatawan yang menonton pertunjukan. Termasuk keuntungan yang diperoleh dari hasil pertanian organik yang dijual kepada penonton atau wisatawan.

Ditegaskan, investor tak memberi kompensasi atas tanah dan danau yang dibangun panggung terbuka. Sebab, mereka sudah menata lingkungan sekitar hutan dan menormalisasi danau sekitar 60 hektar.

Di tempat terpisah, Komisaris PT Anantara Lila Sukotjo menyatakan pihaknya baru memohon rekomendasi ke Pemprov Bali sebagai dasar mengajukan izin pemanfaatan hutan ke Menteri Kehutanan untuk memanfaatkan kawasan hutan dan sekitar Danau Buyan untuk wisata terpadu. Wisata terpadu Buyan Eco Cultural Heavent memadukan wisata alam, kuliner dan budaya.

Dalam rapat tertutup itu, Lila Sukotjo mengakui Gubernur sempat meragukan kemampuannya. Gubernur mempertanyakan apakah nasibnya tak sama dengan Taman Festival Bali yakni aset Pemprov Bali diagunkan di bank. Lila Sukotjo menyatakan dalam rapat tertutup menjamin nasib wisata terpadu tak seburuk Taman Festival Bali.

Terkait jenis pertunjukan di panggung terbuka, dia menyatakan seluruh tari-tarian di Indonesia. Setiap harinya tak kurang 600 penari pentas bergiliran di panggung terapung itu. Pihaknya berharap setiap tahun mampu menghadirkan 600.000 wisatawan.

Pada rapat tertutup tersebut Gubernur Bali didampingi Wagub Puspayoga, Bupati Buleleng Bagiada. Selain itu hadir Kadis Pariwisata Bali Nurjaya, Kadis Kehutanan Bali Sulendra dan pejabat terkait lainnya. (029)

Related Posts by Categories



No Comment