RSS : Articles / Comments


MUHAMMAD bukan Juru Selamat Hindu

08.20, Posted by simple, 6 Comments

Beberapa minggu yang lalu, seorang teman mem-forward sebuah e-mail dengan judul "Syahnuhikyat dan Sumaneb" yang berisi serangkaian argumen bahwa Muhammad sebenarnya adalah Kalki Avatar, yaitu Awatara (inkarnasi Tuhan) terakhir yang ditunggu-tunggu umat manusia. Oleh karena itu, segenap umat Hindu dihimbau untuk segera mengikuti ajaran Muhammad SAW (Islam) agar selamat dunia akhirat.

Propaganda semacam ini sebenarnya sudah lama sekali berdengung (atau lebih tepatnya, didengung-dengungkan) dan sempat menjadi perbincangan hangat, baik dalam komunitas Hindu sendiri, Islam, maupun komunitas-komunitas antar agama, bahkan pernah juga dimuat di satu majalah nasional. Isu ini sempat pula mereda hingga kemudian muncul kembali ke permukaan. Melihat usaha yang terus-menerus dari sebagian kalangan untuk memunculkannya kembali, saya cukup yakin bahwa isu ini takkan pernah hilang sama sekali.

Bagaimanapun, sebagai seseorang yang pengetahuan akan sastra sucinya sangat terbatas, saya tidak akan berbicara panjang lebar mengenai ciri-ciri fisik maupun perkiraan waktu turunnya Kalki Avatar.

Awatara, seperti yang telah disinggung sebelumnya, dipercaya sebagai inkarnasi/titisan Brahman/Tuhan, dalam hal ini sebagai Wisnu (Vishnu) atau pemelihara semesta. Dalam kitab-kitab suci, disebutkan bahwa sampai dunia pralina, Tuhan akan menjelma sebanyak sepuluh kali untuk menjaga kelangsungan semesta. Dua di antaranya adalah Sri Rama dan Sri Krsna (cat: Buddha Gautama juga dipercaya sebagai Awatara menurut tradisi, tetapi atas alasan tertentu, saya menolak untuk mempercayainya).

Sebenarnya dengan mudah kita dapat menemukan banyak sekali kelemahan dari hasil penemuan tersebut (yang notabene hanya didasarkan pada interpretasi dan pengalihbahasaan nama semata, yang belum tentu akurat pula). Saya akan menampilkan dua di antaranya:

Dalam Islam, Allah TIDAK Berinkarnasi

Konsep Awatara dalam Hindu jelas-jelas menyebutkan bahwa Awatara merupakan perwujudan/inkarnasi Tuhan di muka bumi. Padahal Quran mengatakan bahwa Tuhan (Allah SWT) TIDAK pernah dan tidak akan mewujudkan diri dalam bentuk duniawi. Jadi konsep Awatara jelas tidak diakomodasi oleh Quran. Satu argumen ini saja sudah dapat meruntuhkan, bahkan menjungkirbalikkan penemuan tersebut.

Muhammad adalah UTUSAN Allah, BUKAN Allah

Bahwa Awatara adalah Tuhan sendiri yang turun tidak saja tertulis dalam nubuat-nubuat Kitab Suci, melainkan juga DINYATAKAN sendiri oleh Awatara tersebut. Mari kita ambil kutipan dari Bhagavadgita 12: 8 berikut ini:
Sri Krsna berkata kepada Arjuna:

"Kepada-Ku sajalah pusatkan pikiranmu dan biarkanlah pemahamanmu berada di dalam-Ku. Hanya di dalam-Ku sajalah nantinya kamu akan hidup. Tentang hal ini tak perlu diragukan lagi"

Di sini Sri Krsna jelas-jelas memposisikan diriNya sebagai TUHAN, karena hanya Tuhan-lah yang dapat mengucapkan (dan mempertanggungjawabkan) ucapan seperti itu. Dalam Gita juga digambarkan bagaimana Sri Krsna menampakkan wujud ILAHI (bukan wujud duniawiNya) pada Arjuna, di mana Arjuna melihat bahwa dunia dan seluruh alam semesta berada DALAM diriNya.

Banyak sekali sloka (ayat) lain dalam Gita yang menyatakan Ketuhanan Krsna ini.

Bagaimana dengan Muhammad? Muhammad tidak pernah satu kalipun menyatakan dirinya sebagai Tuhan, melainkan sebagai utusan Tuhan (perhatikan bunyi bagian kedua dari syahadat: "Aku percaya bahwa Muhammad adalah UTUSAN Allah). Muhammad juga tidak pernah tercatat memperlihatkan sesosok wujud ilahi pada pengikut-pengikutnya. Bahkan, Muhammad sangat ketat memegang peraturan mengenai pemujaan oknum lain selain Allah. Lebih jauh lagi, kita tidak pernah mendengar seorang Muslim menyejajarkan Muhammad dengan Allah kemudian menyembahnya. Kalau begitu, kenapa kita harus mengakui Muhammad sebagai Tuhan?

Ajaran Muhammad TIDAK SINKRON dengan ajaran para Awatara

Seperti yang kita semua ketahui, dasar iman utama umat Hindu adalah Panca Sraddha, di mana salah satu di antaranya adalah REINKARNASI. Ajaran mengenai kelima dasar iman Hindu ini secara KONSISTEN selalu disampaikan oleh seluruh Awatara. Akan tetapi, kita tidak akan pernah menemukan ajaran mengenai reinkarnasi ini dalam Al Quran (kecuali satu ayat yang menyebutkan tentang kelahiran dan kematian berulang-ulang yang ditafsirkan berbeda oleh umat Islam secara umum).

Tentu saja ada kemungkinan bahwa Quran pun sebenarnya menyinggung-nyinggung tentang reinkarnasi, akan tetapi Quran juga memuat konsep lain yang lebih populer dan lebih diimani oleh umat Muslim pada umumnya yaitu konsep surga-neraka yang kekal abadi dan pengadilan akbar pada hari kiamat.

Konsep MOKSHA juga tidak dikenal dalam ajaran Islam. Padahal di sinilah terletak hakikat kesempurnaan seorang manusia menurut Hindu.

Jadi, mungkinkah Kalki Awatara tiba-tiba mengajarkan ajaran yang bertentangan dari ajaran Awatara-Awatara terdahulu (yang notabene adalah diriNya sendiri juga?) Silakan Saudara jawab sendiri.

Kesimpulan

Akhirnya, pikiran jernih dan tenang (viveka) harus selalu dikedepankan dalam mencermati setiap aspek kehidupan, dalam hal ini untuk mengetahui apakah mereka yang menyatakan diriNya sebagai Awatara adalah benar Awatara atau bukan. Terlepas dari ciri-ciri jasmaniah dan kemampuan supranatural, kita dapat simpulkan dari sastra suci bahwa Awatara bersifat welas asih, tulus ikhlas dan tanpa pamrih.

Terakhir, walaupun beberapa ahli Veda menafsirkan bahwa Kalki Avatar "belum" akan turun hingga beribu-ribu tahun lagi, ini tidak berarti bahwa kita bisa bersantai-santai dan menikmati hidup dalam kefanaan. Perwujudan Tuhan yang sesungguhnya adalah ketika kita dapat melihat, merasakan, dan menghayati Tuhan dalam diri kita masing-masing. Dan untuk itu, kita tidak perlu menunggu ribuan tahun, bukan? Dia selalu ada di sini, di sana, di mana-mana. Dapatkah kita melihatNya?

Berpikirlah dengan tenang dan jernih, lihatlah dengan mata hati.

"Aum Ano Badrah Kratawo Yantu Wiswatah"
(Semoga pikiran-pikiran luhur datang dari segala penjuru)

-Rig Veda I:89-


sumber @ http://shinzu-i.blogspot.com/2005/03/muhammad-bukan-juru-selamat-hindu.html

thank untuk saudaraku yang telah menjelaskan dengan sempurna, i love hindu. And will be Hindu forever

Related Posts by Categories



6 Comments

semarajaya @ 8 November 2009 pukul 20.50

HINDU ADALAH AGAMA TERTUA........HINDU JUGA YANG DULU BERJAYA DI INDONESIA...........DAN HINDU JUGA YANG MEMBUAT BALI TERKENAL DIMANA MANA.................INI AWAL KOMEN SAYA........

Yoga_Gori @ 9 Desember 2009 pukul 02.58

Saya Bangga menjadi HINDU.

ijin sedot bli. buat makalah agama. hehehehehe
suksma

The Wanderer @ 1 Oktober 2010 pukul 03.39

Aum, terima kasih telah menyebarkan tulisan tiang di atas kepada saudara-saudari kita umat Hindu di tanah air dan di dunia. FYI, blog tiang sudah pindah ke www.kthewanderer.blogspot.com. Silakan berkunjung, lihat2 tulisan tiang yg lain dan menyumbangkan saran. Shanti3.

Unknown @ 6 November 2010 pukul 08.23

Alenia pertama kalimat terakhir,,,
walaupun sy mati sy harus tetap menjadi umat HINDU,,,,

http://kebangkitan-hindu.blogspot.com @ 9 Agustus 2012 pukul 03.45

om swastiastu
mantaapp..sanggahannya, Bangkitlah Hindu tegakkan Dharma,,
serta tingkatkan wawasan SDM hindu untuk menangkal semua pemutar balikkan fakta..
Kebangkitan Hindu.com
om shanti sahnti shanti om...rahayu..

Anonim @ 21 Januari 2015 pukul 06.00

mungkin ini hanya pertanyaan kecil, apakah salah satu tujuan kalki avtar dturunkan untuk menegakan darma?
apa itu darma ?
dan apakah lawan dari darma, sehingga darma harus ditegakan ?